Selasa, 30 Maret 2010

190 Tahun PMY

PARA SUSTER PMY BER - OUT BOUND

Aku bahagia, bahagia, bahagia, bahagia.

Aku jadi PMY, bahagia, bahagia, bahagia .....”,

“Api kita sudah menyala, api kita sudah menyala,

Api, api, Api ... PMY harus menyala,

PMY ! Yes !”

“CARITAS,

C-A-R-I-T-A-S”

Itulah penggalan tiga buah lagu yang dinyanyikan oleh para suster PMY dalam acara outbound. Masing-masing kelompok yang terdiri dari 7 orang membuat yel-yel dan menyanyikan yel-yel tersebut disertai berbagai gerakan. Memang, yel-yel ini menjadi kebanggaan masing-masing kelompok sebagai spirit dalam melakukan berbagai aktifitas selama outbound.

Dalam rangka merayakan 190 th Kongregasi Suster-suster cinta kasih Putri-putri Maria dan Yosef (PMY), para suster PMY dari Provinsi Indonesia mengadakan acara outbound sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk mengisi perayaan tersebut. Acara ini diadakan pada hari Sabtu, 12 Maret – Minggu, 13 Maret 2010 di Wisma Salam – Magelang dan dipandu oleh Rm. Hendro, Pr beserta para pemandu lainnya.

Wisma Salam yang sebelumnya tampak tenang, berubah suasananya menjadi ramai, meriah dan penuh keceriaan dengan kehadiran 21 suster PMY yang saat itu mengikuti kegiatan outbound. Mengambil tema “Kasih yang Terarah”, Romo Hendro mengawali renungannya mengenai kehidupan Yohanes, dimana Yohanes sebagai murid yang dikasihi oleh Yesus tetap setia dalam mengikuti Yesus.

Setelah perkenalan singkat dengan tim pendamping, para suster diperkenalkan dengan berbagai peralatan yang akan digunakan selama outbound dan materi serta kegiatan yang akan dilalui selama kegiatan outbound.

Sharing Iman

Suasana tampak serius ketika tiba pada acara sharing, dimana masing-masing peserta saling mengungkapkan diri, mensyaringkan pengalaman imannya masing-masing. Ada peneguhan, kearaban, cinta, kepercayaan yang diterima selama kegiatan ini. Rasa syukur, haru, ungkapan terimakasih, mewarnai para suster dalam mensyaringkan pengalaman imannya. Masing-masing suster saling diperkaya satu sama lain lewat sharing iman ini, karena dari sinilah para suster juga bisa belajar bagaimana hidup bersama sebagai satu kesatuan sebagai suster PMY dan bagaimana menjadi pendengar bagi yang lainnya. Dengan penuh kesabaran, romo Hendro membimbing pertemuan ini sampai selesai. Ada suatu kepuasan batin dan perasaan yang penuh syukur karena kami boleh berbagi pengalaman iman.

Medan Tantangan

Perasaan takut, cemas, ragu-ragu sempat menghingapi kami ketika mata kami ditutup. Kami harus berjalan dengan panduan seutas tali rafia di tengah malam, apalagi saat itu mata kami ditutup. Berbagai perasaan berkecamuk saat itu apalagi bagi para suster yang baru pertama kalinya mengikuti kegiatan outbound, sepertinya tidak tahu, mau dibawa kemana kami ini. Akhirnya, sampailah kami di tempat yang telah ditentukan dan setelah itu kami boleh membuka mata.

“Suster harus mengulang lagi lho, .... khan tadi menyentuh tali !” itulah salah satu ungkapan seorang pendamping ketika ada suster yang menyentuh tali rafia ketika hendak melangkah untuk mencapai jalan berikutnya. Saat itu kami harus mencari cara bagaimana melewati rintangan untuk mencapai jalan berikutnya. Ada dari kami yang pertama kali melewati rintangan langsung berhasil, ada yang mengulang tiga kali, bahkan ada pula yang harus mengulang lagi sampai tujuh kali. Yach, kami harus mampu melewati suatu jalan tanpa menyentuh tali rafia yang telah dipasang sebagai rintangan. Ada juga dari para suster yang harus meniarap agar badannya tidak menyentuh tali rafia, pokoknya banyak cara dilakukan dalam permainan ini agar berhasil dan boleh mengikuti kegiatan berikutnya.

“Aduh, bagaimana nich...Hi,ngeri !...., bisa ndak ya, saya sampai...., ich, jantung saya sepertinya berhenti, hatiku habis nich..... sebentar ya Mas, sebentar ya Mbak, saya istirahat dulu, tunggu ya, atur nafas dulu, jangan saya dulu ah ... “ Berbagai ungkapan spontan dari para suster ketika hendak meniti di atas tali tambang dengan ketinggian 8 meter. Meskipun kami sudah diberi tali pengaman, namun ternyata ada berbagai perasaan yang muncul saat kami menaiki tangga yang lumayan tinggi dan akhirnya berjalan di atas tali tambang. Perasaan cemas, takut dan kuatir masih saja dirasakan apalagi saat kami berada di tengah jalan, sepertinya masih panjang jalan yang harus kami tempuh dan kekuatiran bila kami jatuh. Ternyata meniti di atas tali membutuhkan suatu perjuangan yang tidak mudah pula, bagaimana kami mengatasi segala perasaan takut, cemas, kuatir .... di malam hari, kami yang biasanya sudah istirahat di tempat tidur dengan nyenyak, tetapi saat itu kami masih bergelantungan di atas tali tambang, bahkan ada dari para suster yang baru menyelesaikan segala aktifitas hingga pukul dua dini hari. Namun akhirnya kami mampu mengatasinya dan kami semua mencapai garis akhir dengan selamat. Selanjutnya kami diminta untuk meluncur, lagi-lagi...meskipun sudah diberi tali pengaman, ternyata masih ada pula perasaan takut. Dengan segala kelelahan, kepuasan, syukur....kami kembali ke tempat kami masing-masing untuk beristirahat sejenak meskipun saat itu sebetulnya sudah menjelang pagi.

Kekompakan

Minggu pagi yang cerah, setelah mengikuti perayaan Ekaristi ..... kami kembali menyelesaikan kegiatan kami. Yel-yel yang menjadi kebanggaan masing-masing kelompok kami nyanyikan lagi dengan penuh semangat. Kali ini, kami banyak melakukan berbagai aktifitas bersama dalam kelompok. Kerjasama dalam kelompok sungguh menjadi suatu kekuatan agar kami dapat menyelesaikan berbagai kegiatan dengan baik. Masing-masing dari anggota sungguh menyadari kemampuan anggota yang lainnya sehingga dalam melakukan kegiatan, tahu persis apa yang hendak kami perjuangkan.

Ada banyak kegiatan yang kami lakukan, seperti halnya : Membuat barisan yang terpanjang dengan berbagai peralatan yang kami miliki, bahkan kami semua juga ada yang tiarap ataupun tiduran telentang, pokoknya kami berusaha untuk hasil yang paling baik. Kami juga diajak bagaimana mempertahankan bola yang berada di atas air dan dimasukkan ke dalam baskom juga bagaimana memindahkan bola ke tempat lain. Kreatifitas, kekompakan, kerjasama sangat dibutuhkan. Masih banyak kegiatan yang kami lalui, seperti halnya turun tebing, menyusur sungai krasak serta memberikan sesuatu benda kepada masing-masing kelompok. Meskipun kami tampak lelah, namun masing-masing anggota kelompok saling memberikan peneguhan dan saling memberikan semangat satu sama lain sehingga kami mencoba lagi untuk tetap bersemangat dan menyelesaikan segala kegiatan yang harus kami lalui hari itu.

Ketika masing-masing dari kami saling memberikan benda tertentu sebagai lambang diri kepada anggota lainnya, ada perasaan haru serta syukur karena ternyata kami saling mengenal satu dengan yang lainnya, sehingga yang diberikan itu sesuai dengan simbul kami masing-masing.

Karya Allah

Sebagai anggota kongregasi suster PMY, kami merasa bangga. Kami diajak bersyukur atas 190 th kongregasi kami ini dengan mengikuti kegiatan outbound sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam perayaan tersebut. Kegiatan outbound yang kami ikuti ini tidak sekedar mengikuti kegiatan yang ada lalu selesai, tetapi dalam outbound ini, romo dan para pendamping senantiasa mengajak kami untuk berefleksi setiap kali kami menyelesaikan kegiatan kami dan begitu seterusnya, selalu ada refleksi sebelum kami memulai kegiatan berikutnya. Refleksi yang kami lakukan juga berkaitan dengan tema yakni kasih yang terarah, bagaimana kami masing-masing mengarahkan diri pada Yesus seperti halnya Yohanes mengarahkan diri pada Yesus.

Banyak hal yang kami terima, suka-duka, syukur, harapan, persahabatan, cinta dari kami semua .... kami saling diteguhkan, diperkuat dalam barisan PMY. Meskipun dalam jumlah, kami itu termasuk kelompok yang kecil namun Allah lah yang membuat kami besar untuk mengambil bagian dalam karya Allah di dunia ini lewat pelayanan kami kepada sesama.

Hidup PMY !!! .... Proficiat 190 kongregasi PMY ..... In Omnibus Caritas .....

Salam IOC

Sr. Stanisla, PMY

10 komentar:

Anonim mengatakan...

Hebat lho, ada kegiatan outbound segala untuk para suster PMY.
Hidup PMY !

Santo mengatakan...

Selamat untuk para suster PMY.
Doa dari kami selalu.

Willy mengatakan...

Suster Stanis,
Kapan nulis tentang kongregasi PMY lagi di majalah kami ?
Kami tunggu lho.

Willy mengatakan...

Suster Stanis,
Kapan nulis tentang kongregasi PMY untuk majalah kami ? Kami tunggu lho beritanya.

yosefa mengatakan...

Outbound asikkkkkk temen rek!Pengalaman tak terlupakan, thanks to team,Romo and para suster'e.
Ulang yuuuuuuuuuuuuuk.....

Sr. Yuliana mengatakan...

Kebersamaan itu menguatkan.
Kebersamaan itu saling mengenal.
Saling mengenal itulah cinta.
Cinta kita dalam PMY.
Met Ultah PMY ku...

Ignatia Prima mengatakan...

Permainan demi permainan,
Teriakan demi teriakan,
Ketakutan demi ketakutan,
Ketegangan demi ketegangan,
Kegembiraan demi kegembiraan,
Semua itu terarah pada YANG HAKIKI
Tersebar dalam kasih yang sempurna.


Salam Kasih
Ignatia Prima

Pungki mengatakan...

MUTIARA KASIH

Di tepi aliran kali krasak,
Ku ikuti derasnya arus,
Kerikil-kerikil tajam menusukku,
Duh, aduh ..... sakitnya,
Kucoba tuk merasakannya,
Tanpa kusadar, kutemukan mutiara-mutiara kasih.... itulah kasih PMY.

Diana mengatakan...

Keren abis tuh ... PMY
Ayo, jangan menyerah !

Anonim mengatakan...

Thanks Sr. Stanis,
Udah nulis pengalaman yang sangat berharga lewat acara outbound. Ayo PMY, maju terus ! Kami mendoakan slalu.