Selasa, 30 Maret 2010

190 Tahun PMY

LIVE IN PARA SUSTER PMY DI SENDANG ARUM-KLEPU-YOGYAKARTA

Dalam rangka memperingati 190 tahun kongregasi PMY (Putri Maria dan Yosef) di dunia, para suster PMY yang berada di Indonesia mengadakan live-in. Acara ini diadakan pada tanggal 26-28 Februari 2009 di wilayah Sendang Arum, paroki Klepu-Yogyakarta. Para suster tinggal di tengah-tengah umat lingkungan yang berada di wilayah Sengang Arum.

Berbagai kegiatan menarik digelar di wilayah tersebut seperti, pertemuan dengan umat lingkungan, pertemuan dengan OMK, pertemuan dengan PIA, kunjungan umat wilayah juga misa bersama umat di wilayah itu. Meskipun acara bersama OMK diadakan pada malam hari (setelah misa malam) namun mereka tetap bersemangat mengikuti acara demi acara. Sr. Emil, PMY dan Sr. Crescent, PMY memandu jalannya acara sedangkan Sr. Wahyu, PMY sebagai narator memberikan masukan tentang tanggung jawab rekan muda bagi kelanjutan dan perkembangan Gereja serta bangsa Indonesia ini. Rekan-rekan muda yang tergabung dalam OMK menanggapi dengan antusias tanya jawab yang diadakan oleh para suster juga tanggapan positif terhadap sharing para suster.

Tidak kalah serunya adalah pertemuan para suster PMY dengan adik-adik PIA. Sr. Lucia, PMY memandu jalannya acara ini. Dengan sangat menarik dan bersemangat, Sr. Luci membawakan acara demi acara diselingi dengan permainan, lagu-lagu dan cerita menarik untuk anak-anak. Pertemuan dengan adik-adik PIA berjalan dengan baik bahkan mereka tampak bahagia juga para rekan muda / pendamping PIA beserta para orang tua juga hadir dalam acara ini sehingga menambah semarak pertemuan yang diadakan di kapel wilayah itu.

Para suster PMY juga mengikuti pendalaman APP yang diadakan di masing-masing lingkungan di wilayah Sendang Arum. Dalam pertemuan APP itu juga diadakan acara sharing bersama para suster bersama umat lingkungan setempat. Banyak pertanyaan yang diajukan oleh umat berkaitan dengan karya para suster PMY. Mereka juga merasa bersyukur karena para suster PMY banyak terlibat dalam karya yang berorientasi option for the poor seperti halnya pendidikan bagi anak-anak tuna rungu dan buta tuli, pelayanan bagi lansia, pendampingan petani, dll. Rasa syukur ini juga sebagai ungkapan umat atas ARDAS Keuskupan Agung Semarang.

Sambutan yang hangat dan persaudaraan yang tulus diberikan oleh umat wilayah Sendang Arum kepada para suster PMY. Semoga dengan acara live-in ini, keberadaan para suster PMY semakin dikenal umat dan banyak pemudi yang tertarik untuk bergabung dalam kongregasi PMY ini.

Oleh : Sr. Stanisla, PMY

190 Tahun PMY

PARA SUSTER PMY BER - OUT BOUND

Aku bahagia, bahagia, bahagia, bahagia.

Aku jadi PMY, bahagia, bahagia, bahagia .....”,

“Api kita sudah menyala, api kita sudah menyala,

Api, api, Api ... PMY harus menyala,

PMY ! Yes !”

“CARITAS,

C-A-R-I-T-A-S”

Itulah penggalan tiga buah lagu yang dinyanyikan oleh para suster PMY dalam acara outbound. Masing-masing kelompok yang terdiri dari 7 orang membuat yel-yel dan menyanyikan yel-yel tersebut disertai berbagai gerakan. Memang, yel-yel ini menjadi kebanggaan masing-masing kelompok sebagai spirit dalam melakukan berbagai aktifitas selama outbound.

Dalam rangka merayakan 190 th Kongregasi Suster-suster cinta kasih Putri-putri Maria dan Yosef (PMY), para suster PMY dari Provinsi Indonesia mengadakan acara outbound sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk mengisi perayaan tersebut. Acara ini diadakan pada hari Sabtu, 12 Maret – Minggu, 13 Maret 2010 di Wisma Salam – Magelang dan dipandu oleh Rm. Hendro, Pr beserta para pemandu lainnya.

Wisma Salam yang sebelumnya tampak tenang, berubah suasananya menjadi ramai, meriah dan penuh keceriaan dengan kehadiran 21 suster PMY yang saat itu mengikuti kegiatan outbound. Mengambil tema “Kasih yang Terarah”, Romo Hendro mengawali renungannya mengenai kehidupan Yohanes, dimana Yohanes sebagai murid yang dikasihi oleh Yesus tetap setia dalam mengikuti Yesus.

Setelah perkenalan singkat dengan tim pendamping, para suster diperkenalkan dengan berbagai peralatan yang akan digunakan selama outbound dan materi serta kegiatan yang akan dilalui selama kegiatan outbound.

Sharing Iman

Suasana tampak serius ketika tiba pada acara sharing, dimana masing-masing peserta saling mengungkapkan diri, mensyaringkan pengalaman imannya masing-masing. Ada peneguhan, kearaban, cinta, kepercayaan yang diterima selama kegiatan ini. Rasa syukur, haru, ungkapan terimakasih, mewarnai para suster dalam mensyaringkan pengalaman imannya. Masing-masing suster saling diperkaya satu sama lain lewat sharing iman ini, karena dari sinilah para suster juga bisa belajar bagaimana hidup bersama sebagai satu kesatuan sebagai suster PMY dan bagaimana menjadi pendengar bagi yang lainnya. Dengan penuh kesabaran, romo Hendro membimbing pertemuan ini sampai selesai. Ada suatu kepuasan batin dan perasaan yang penuh syukur karena kami boleh berbagi pengalaman iman.

Medan Tantangan

Perasaan takut, cemas, ragu-ragu sempat menghingapi kami ketika mata kami ditutup. Kami harus berjalan dengan panduan seutas tali rafia di tengah malam, apalagi saat itu mata kami ditutup. Berbagai perasaan berkecamuk saat itu apalagi bagi para suster yang baru pertama kalinya mengikuti kegiatan outbound, sepertinya tidak tahu, mau dibawa kemana kami ini. Akhirnya, sampailah kami di tempat yang telah ditentukan dan setelah itu kami boleh membuka mata.

“Suster harus mengulang lagi lho, .... khan tadi menyentuh tali !” itulah salah satu ungkapan seorang pendamping ketika ada suster yang menyentuh tali rafia ketika hendak melangkah untuk mencapai jalan berikutnya. Saat itu kami harus mencari cara bagaimana melewati rintangan untuk mencapai jalan berikutnya. Ada dari kami yang pertama kali melewati rintangan langsung berhasil, ada yang mengulang tiga kali, bahkan ada pula yang harus mengulang lagi sampai tujuh kali. Yach, kami harus mampu melewati suatu jalan tanpa menyentuh tali rafia yang telah dipasang sebagai rintangan. Ada juga dari para suster yang harus meniarap agar badannya tidak menyentuh tali rafia, pokoknya banyak cara dilakukan dalam permainan ini agar berhasil dan boleh mengikuti kegiatan berikutnya.

“Aduh, bagaimana nich...Hi,ngeri !...., bisa ndak ya, saya sampai...., ich, jantung saya sepertinya berhenti, hatiku habis nich..... sebentar ya Mas, sebentar ya Mbak, saya istirahat dulu, tunggu ya, atur nafas dulu, jangan saya dulu ah ... “ Berbagai ungkapan spontan dari para suster ketika hendak meniti di atas tali tambang dengan ketinggian 8 meter. Meskipun kami sudah diberi tali pengaman, namun ternyata ada berbagai perasaan yang muncul saat kami menaiki tangga yang lumayan tinggi dan akhirnya berjalan di atas tali tambang. Perasaan cemas, takut dan kuatir masih saja dirasakan apalagi saat kami berada di tengah jalan, sepertinya masih panjang jalan yang harus kami tempuh dan kekuatiran bila kami jatuh. Ternyata meniti di atas tali membutuhkan suatu perjuangan yang tidak mudah pula, bagaimana kami mengatasi segala perasaan takut, cemas, kuatir .... di malam hari, kami yang biasanya sudah istirahat di tempat tidur dengan nyenyak, tetapi saat itu kami masih bergelantungan di atas tali tambang, bahkan ada dari para suster yang baru menyelesaikan segala aktifitas hingga pukul dua dini hari. Namun akhirnya kami mampu mengatasinya dan kami semua mencapai garis akhir dengan selamat. Selanjutnya kami diminta untuk meluncur, lagi-lagi...meskipun sudah diberi tali pengaman, ternyata masih ada pula perasaan takut. Dengan segala kelelahan, kepuasan, syukur....kami kembali ke tempat kami masing-masing untuk beristirahat sejenak meskipun saat itu sebetulnya sudah menjelang pagi.

Kekompakan

Minggu pagi yang cerah, setelah mengikuti perayaan Ekaristi ..... kami kembali menyelesaikan kegiatan kami. Yel-yel yang menjadi kebanggaan masing-masing kelompok kami nyanyikan lagi dengan penuh semangat. Kali ini, kami banyak melakukan berbagai aktifitas bersama dalam kelompok. Kerjasama dalam kelompok sungguh menjadi suatu kekuatan agar kami dapat menyelesaikan berbagai kegiatan dengan baik. Masing-masing dari anggota sungguh menyadari kemampuan anggota yang lainnya sehingga dalam melakukan kegiatan, tahu persis apa yang hendak kami perjuangkan.

Ada banyak kegiatan yang kami lakukan, seperti halnya : Membuat barisan yang terpanjang dengan berbagai peralatan yang kami miliki, bahkan kami semua juga ada yang tiarap ataupun tiduran telentang, pokoknya kami berusaha untuk hasil yang paling baik. Kami juga diajak bagaimana mempertahankan bola yang berada di atas air dan dimasukkan ke dalam baskom juga bagaimana memindahkan bola ke tempat lain. Kreatifitas, kekompakan, kerjasama sangat dibutuhkan. Masih banyak kegiatan yang kami lalui, seperti halnya turun tebing, menyusur sungai krasak serta memberikan sesuatu benda kepada masing-masing kelompok. Meskipun kami tampak lelah, namun masing-masing anggota kelompok saling memberikan peneguhan dan saling memberikan semangat satu sama lain sehingga kami mencoba lagi untuk tetap bersemangat dan menyelesaikan segala kegiatan yang harus kami lalui hari itu.

Ketika masing-masing dari kami saling memberikan benda tertentu sebagai lambang diri kepada anggota lainnya, ada perasaan haru serta syukur karena ternyata kami saling mengenal satu dengan yang lainnya, sehingga yang diberikan itu sesuai dengan simbul kami masing-masing.

Karya Allah

Sebagai anggota kongregasi suster PMY, kami merasa bangga. Kami diajak bersyukur atas 190 th kongregasi kami ini dengan mengikuti kegiatan outbound sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam perayaan tersebut. Kegiatan outbound yang kami ikuti ini tidak sekedar mengikuti kegiatan yang ada lalu selesai, tetapi dalam outbound ini, romo dan para pendamping senantiasa mengajak kami untuk berefleksi setiap kali kami menyelesaikan kegiatan kami dan begitu seterusnya, selalu ada refleksi sebelum kami memulai kegiatan berikutnya. Refleksi yang kami lakukan juga berkaitan dengan tema yakni kasih yang terarah, bagaimana kami masing-masing mengarahkan diri pada Yesus seperti halnya Yohanes mengarahkan diri pada Yesus.

Banyak hal yang kami terima, suka-duka, syukur, harapan, persahabatan, cinta dari kami semua .... kami saling diteguhkan, diperkuat dalam barisan PMY. Meskipun dalam jumlah, kami itu termasuk kelompok yang kecil namun Allah lah yang membuat kami besar untuk mengambil bagian dalam karya Allah di dunia ini lewat pelayanan kami kepada sesama.

Hidup PMY !!! .... Proficiat 190 kongregasi PMY ..... In Omnibus Caritas .....

Salam IOC

Sr. Stanisla, PMY

190th PMY

Tahun ini kongregasi PMY merayakan hari jadinya yang ke - 190. Untuk mengisi peringatan hari ulang tahun itu, kami mengadakan serangkaian acara. Dua acara yang telah dilaksanakan adalah kegiatan Live In dan Outbond. Maka pada kesempatan kali ini kami turunkan tulisan tentang kedua kegiatan itu.


Panitia 190 Tahun Kongregasi Cinta Kasih Putri - putri Maria dan Yosef